Regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel. Salah satu metode yang digunakan untuk menguji pengaruh ini adalah uji regresi.
Uji regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang ingin ditentukan pengaruhnya, sedangkan variabel independen adalah variabel yang digunakan sebagai pemodel. Uji regresi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara kedua variabel tersebut, serta untuk memprediksi nilai dari variabel dependen berdasarkan nilai dari variabel independen.
Regresi logistik biner adalah metode analisis statistik yang digunakan untuk mengevaluasi pengaruh antara variabel dependen biner dan satu atau lebih variabel independen. Variabel dependen biner adalah variabel yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai, seperti “ya” atau “tidak”, “benar” atau “salah”, atau “sukses” atau “gagal”. Variabel independen, di sisi lain, adalah variabel yang digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen.
Regresi logistik biner menggunakan persamaan logistik untuk mengevaluasi pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Persamaan logistik mengubah probabilitas menjadi bentuk yang dapat diinterpretasikan dengan mudah, yaitu sebagai nilai antara 0 dan 1. Nilai 1 menunjukkan bahwa peristiwa pasti akan terjadi, sedangkan nilai 0 menunjukkan bahwa peristiwa tidak akan pernah terjadi.
Regresi logistik biner memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode regresi lainnya, seperti regresi linier. Keuntungan tersebut sebagai berikut :
Regresi logistik biner juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut :
Pada tabel output ini (Case Processing Summary) cuma menjelaskan jumlah data atau N yang digunakan yaitu sebanyak 100 data atau N = 100. Sedangkan untuk tabel output (Dependent Variable Encoding) menjelaskan kategorisasi data pada variabel dependen, yaitu 0 = Tidak dan 1 = Ya.
Tabel ini menjelaskan apakah model yang digunakan sebelum variabel independen masuk ke dalam model sudah/belum memenuhi syarat uji dalam regresi logistik. Nilai -2 Log Likelihood yang diperoleh sebesar 128,207 lebih besar dari Chi Square Tabel yang digunakan yaitu 123,225 maka bisa disimpulkan bahwa model sebelum dimasukki variabel independen masih tidak memenuhi syarat uji. Cara mencari Chi Square tabel dalam Output Iteration History di Block 0 yaitu N-1 (100-1 = 99) artinya Chi Square Tabel yang diperoleh sebesar 123,225.
Tabel ini menjelaskan apakah model yang digunakan setelah variabel independen masuk ke dalam model sudah/belum memenuhi syarat uji dalam regresi logistik. Nilai -2 Log Likelihood yang diperoleh sebesar 102,603 kurang dari dari Chi Square Tabel yang digunakan yaitu 119,870 maka bisa disimpulkan bahwa model setelah dimasukki variabel independen sudah memenuhi syarat uji. Cara mencari Chi Square tabel dalam Output Iteration History di Block 1 yaitu N-K-1 (100-3-1 = 96) artinya Chi Square Tabel yang diperoleh sebesar 119,870.
Nilai Sig. yang di peroleh sebesar 0,000 (<0,05) maka berkesimpulan variabel independen berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan hasil tersebut, Omnibus Test telah terpenuhi.
Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,313 maka bisa diartikan bahwa sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama sebesar 31,3%
Nilai Sig. yang di peroleh sebesar 0,884 (>0,05) maka berkesimpulan tidak ada perbedaan secara signifikan antar variabel. Dengan hasil tersebut, Hosmer Lemeshow Test telah terpenuhi.
-2,109 – 0,074X1 + 2,475X2 + 0,026X3