UJI AUTOKORELASI RUN TEST

KONSEP DASAR UJI AUTOKORELASI RUN TEST

Uji Autokorelasi merupakan bagian dari uji asumsi klasik di analisis regresi. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam uji autokorelasi yaitu uji run test. Uji autokorelasi run test adalah metode uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi di antara observasi yang berdekatan dalam suatu sampel data. Uji ini digunakan dalam analisis time series, di mana data yang dianalisis diambil dari waktu ke waktu.

Untuk melakukan uji autokorelasi run test, pertama-tama kita harus menghitung jumlah run dari data yang dianalisis. Kemudian, dibandingkan dengan jumlah run yang diharapkan jika data tidak memiliki autokorelasi. Jika jumlah run yang diperoleh dari data sama dengan jumlah run yang diharapkan, maka dapat ditolak hipotesis bahwa data memiliki autokorelasi. Namun jika jumlah run yang diperoleh dari data berbeda dari jumlah run yang diharapkan, maka dapat diterima hipotesis bahwa data memiliki autokorelasi. Data dinyatakan lolos dalam uji autokorelasi run test jika nilai Signifikansi atau P-Value lebih besar dari 0,05 (>0,05)

Uji ini digunakan dalam beberapa jenis analisis, seperti analisis kualitatif dan analisis time series. Namun, uji ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti tidak memiliki power yang cukup untuk mengetahui autokorelasi yang lemah dan tidak dapat digunakan untuk data yang berukuran kecil.

BERIKUT CARA UJI AUTOKORELASI RUN TEST DALAM ANALISIS REGRESI DI SPSS

  • Siapkan tabulasi data di Excel, lalu input data atau masukan data ke SPSS pada Page Data View
  • Jangan lupa isikan juga pada Page Variable View
  • Selanjutnya lakukan analisis data, dengan cara pilih menu AnalyzeRegressionLinear
  • Muncul kotak dialog, seperti ini 
  • Masukan Variabel X (Independen) ke kolom Independent dan variabel Y (Dependen) masukan ke kolom Dependent
  • Selanjutnya pilih Save, akan muncul kotak dialog lagi, selanjutnya Ceklis Unstandarized ResidualContinue dan OK. Tujuannya yaitu untuk memunculkan Variabel Res_1 (Unstandarized Residual)
  • Akan muncul Variabel Baru di Data View SPSS yaitu Variabel Res_1
  • Selanjutnya lakukan Analisis Uji Autokorelasi Run Test dengan cara pilih pada Analyze – Nonparametric Tetst – Legacy Dialogs – Runs.
  • Muncul kotak dialog lagi, seperti ini :
  • Masukkan Variabel Unstandarized Residual ke kolom Test Variable List, lalu pilih OK
  • Keluar Output Uji Autokorelasi Run Test seperti ini :
  • Interpretasi Output Uji Autokorelasi Run Test:

Diketahui nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,078, nilai tersebut lebih besar dari 0,05 (>0,05) maka bisa ditarik kesimpulan bahwa asumsi uji autokorelasi telah terpenuhi, dengan kata lain uji autokorelasi sudah lolos. Data dinyatakan lolos uji autokorelasi run test jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) atau P-Value lebih besar dari 0,05 (Alpha 5%).

LINK VIDEO TUTORIAL AS28 GROUP

CARA UJI AUTOKORELASI RUN TEST DENGAN SPSS:

UJI AUTOKORELASI DURBIN WATSON DENGAN SPSS

CARA MENGATASI UJI AUTOKORELASI DENGAN COCHRANE ORCUTT DI SPSS

CARA MENGATASI UJI AUTOKORELASI DENGAN DURBIN TWO STEP METHOD (PART 1) DI SPSS

CARA MENGATASI UJI AUTOKORELASI DENGAN DURBIN TWO STEP METHOD (PART 2) DI SPSS

SELENGKAPNYA TUTORIAL CARA MENGATASICARA MENGATASI UJI AUTOKORELASI DENGAN DURBIN TWO STEP METHOD (PART 3) & CARA MENGATASI UJI AUTOKORELASI DENGAN DURBIN TWO STEP METHOD (PART 4) DI SPSS

CARA MENGATASI UJI AUTOKORELASI DENGAN DURBIN TWO STEP METHOD (PART 3) DI SPSS

CARA MENGATASI UJI AUTOKORELASI DENGAN DURBIN TWO STEP METHOD (PART 4) DI SPSS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *