Uji Kruskal-Wallis adalah salah satu metode statistik nonparametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata di antara tiga kelompok atau lebih yang independen. Uji ini sering digunakan ketika data tidak memenuhi asumsi normalitas atau homogenitas varians yang diperlukan oleh uji parametrik seperti Uji ANOVA. Dalam analisis data dengan SPSS, Uji Kruskal-Wallis adalah alat yang berguna untuk menguji perbedaan di antara kelompok-kelompok yang tidak terdistribusi secara normal.
Uji Kruskal-Wallis adalah metode statistik nonparametrik yang memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan Uji Kruskal-Wallis.
Berikut Kelebihan Uji Kruskal-Wallis, diantaranya:
Selain memiliki kelebihan, Uji Kruskal Wallis juga memiliki kekurangan, diantaranya :
Contoh kasus yang digunakan dalam tulisan ini adalah dimana seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan signifikan penjualan suatu produk A di 3 kota dengan menggunakan alpha 5%. Untuk menjawab hal tersebut, peneliti menggunakan uji Kruskal Wallis dengan harapan data yang digunakan juga tidak berdistribusi normal, agar penggunaan uji Kruskal Wallis bisa dilakukan.
Diketahui nilai Sig. Shapiro Wilk Variabel Kota A sebesar 0.002 (<0.05), Kota B sebesar 0.016 (<0.05) dan Variabel Kota C sebesar 0.004 (<0.05) maka bisa disimpulkan bahwa data yang digunakan (Kota A, B dan C) tidak berdistribusi normal dengan kata lain asumsi uji normalitas tidak terpenuhi. Penggunaan uji normalitas shapiro wilk dikarenakan jumlah data yang dipakai kurang dari 50 (<50). Setelah mengetahui bahwasanya asumsi normalitas data tidak terpenuhi, maka bisa lanjut ke Uji Kruskal Wallis.
Diketahui nilai Asymp. Sig sebesar 0.594 (>0.05) maka bisa disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan antar 3 kelompok atau tidak ada perbedaan secara signifikan penjualan produk A di 3 kota.