UJI MANN WHITNEY

KONSEP DASAR UJI MANN WHITNEY

Uji Mann Whitney merupakan uji beda atau uji komparasi yang mana bertujuan untuk membandingkan dua kelompok yang tidak berpasangan atau membandingkan dua kelompok independen. Metode ini berguna ketika data tidak terdistribusi secara normal atau jika data berskala ordinal. Uji Mann Whitney tergolong ke dalam statistik non parametrik, dan bisa digunakan sebagai alternatif uji independent sample t test, jika asumsi normalitas dalam independnet t test tidak terpenuhi.

Uji Mann-Whitney memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Kelebihan Uji Mann-Whitney, diantaranya:
  1. Nonparametrik: Uji Mann-Whitney adalah metode nonparametrik, yang berarti tidak ada asumsi yang dibuat tentang distribusi data. Ini memungkinkan penggunaan uji ini bahkan ketika data tidak terdistribusi secara normal.
  2. Tahan terhadap Pencilan (Outliers): Uji Mann-Whitney relatif tahan terhadap adanya pencilan dalam data. Pencilan atau nilai ekstrim dalam salah satu kelompok tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil uji.
  3. Efisien: Uji Mann-Whitney dapat memberikan hasil yang relatif cepat dan mudah diimplementasikan dalam analisis statistik. Perhitungannya tidak terlalu rumit dan dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak statistik.
  • Kekurangan Uji Mann-Whitney, diantaranya:
  1. Sensitivitas Terbatas: Uji Mann-Whitney cenderung memiliki sensitivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan metode parametrik, seperti uji t-student, terutama ketika data terdistribusi secara normal. Dalam kondisi ini, menggunakan uji parametrik yang sesuai dapat memberikan kekuatan statistik yang lebih baik.
  2. Tidak Menyediakan Estimasi Parameter: Uji Mann-Whitney hanya memberikan kesimpulan tentang perbedaan signifikan atau tidak signifikan antara dua kelompok. Namun, uji ini tidak memberikan estimasi parameter yang lebih spesifik, seperti perbedaan rata-rata atau perbandingan efek ukuran.
  3. Membutuhkan Ukuran Sampel yang Cukup Besar: Uji Mann-Whitney dapat memberikan hasil yang lebih akurat dengan ukuran sampel yang cukup besar. Dalam kasus sampel kecil, kekuatan statistik uji dapat berkurang, sehingga dapat sulit untuk mendeteksi perbedaan yang signifikan.

Contoh kasus yang digunakan dalam tulisan ini adalah dimana seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara 2 kelompok independen dengan menggunakan alpha 5%. Untuk menjawab hal tersebut, peneliti menggunakan uji mann whitney dengan harapan data yang digunakan tidak berdistribusi normal, agar penggunaan uji mann whitney bisa dilakukan.

BERIKUT CARA UJI MANN WHITNEY DI SPSS:

  • Siapkan tabulasi data di Excel, lalu input data atau masukan data ke SPSS pada Page Data View.
  • Jangan lupa isikan juga pada Page Variable View.
  • Isikan juga pada Value Label di Variabel Kelompok. Value 1 untuk Kelompok 1 dan Value 2 untuk Kelompok 2, lalu pilih OK.
  • Berhubung data yang digunakan merupakan data kuantitatif (rasio/interval) maka dilakukan uji normalitas. Tapi jika data yang digunakan merupakan data kualitatif (ordinal) maka bisa langsung ke Uji Mann Whitney. Langsung saja kita lakukan analisis Uji Normalitas, dengan cara pilih Analyze – Descriptive Statistics – Explore.
  • Muncul kotak dialog Uji Normalitas, seperti ini :
  • Masukan Variabel Skor ke kolom Dependent List dan Kelompok ke Factor List.
  • Selanjutnya pilih Plots, Ceklis Normality Plots With Test lalu pilih Continue dan OK.
  • Keluar Output SPSS untuk Uji Normalitas :
  • Kriteria Pengujian Uji Normalitas :
  • Nilai Shapiro Wilk > 0.05 berkesimpulan Data berdistribusi Normal atau asumsi Uji Normalitas terpenuhi.
  • Nilai Shapiro Wilk < 0.05 berkesimpulan Data berdistribusi tidak Normal atau asumsi Uji Normalitas tidak terpenuhi.
  • Interpretasi Output Uji Normalitas :

Diketahui nilai Sig. Shapiro Wilk Variabel Kelompok 1 sebesar 0.049 (<0.05) dan nilai Sig. Shapiro Wilk Variabel Kelompok 2 sebesar 0.000 (<0.05) maka bisa disimpulkan bahwa data yang digunakan (Kelompok 1 dan 2) tidak berdistribusi normal dengan kata lain asumsi uji normalitas tidak terpenuhi. Penggunaan uji normalitas shapiro wilk dikarenakan jumlah data yang dipakai kurang dari 50 (<50). Setelah mengeathui bahwasanya asumsi normalitas data tidak terpenuhi, maka bisa lanjut ke Uji Mann Whitney

  • Selanjutnya melakukan Uji Mann Whitney, dengan cara pilih Analyze – Nonparametric Tests – Legacy Dialog – 2 Independent Samples.
  • Muncul kotak dialog Uji Mann Whitney, seperti ini :
  • Masukan Variabel Skor ke kolom Test Variable, lalu Kelompok ke Grouping Variable.
  • Selanjutnya pilih Define Group, isikan Group 1 dengan angka 1 dan Group 2 dengan angka 2, dikarenakan ada 2 kelompok yang digunakan, dan yang terakhir pilih Continue & OK.
  • Ceklis Mann Whitney U di bagian Test Type, lalu pilih OK.
  • Keluar Output SPSS untuk Uji Mann Whitney :
  • Kriteria Pengujian Uji Mann Whitney :
  • Nilai Sig. (2-Tailed) > 0.05 berkesimpulan Tidak ada perbedaan secara signifikan.
  • Nilai Sig. (2-Tailed) < 0.05 berkesimpulan Ada perbedaan secara signifikan.
  • Interpretasi Output Uji Mann Whitney :

Diketahui nilai Asymp. Sig. (2-Tailed) sebesar 0.032 (<0.05) maka bisa disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan antara kelompok 1 dan 2.

LINK VIDEO TUTORIAL AS28 GROUP

UJI INDEPENDENT SAMPLE T TEST SPSS

UJI MANN WHITNEY SPSS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *